Selasa, 11 Desember 2012

Mitos Nyai Roro Kidul

(Sumber dari majalah Intisari)

Banyak sudah cerita dan kisah Nyai Roro Kidul ditulis dan dibeberkan orang. Sejak zaman dulu hingga kini mitosnya masih sering dikaji dan diteliti. Benar-benar adakah ratu cantik penguasa laut selatan itu?
B. Scelist dari Yogya dibantu Djati Surendro menyodorkan beberapa pandangan tentang persepsi dan kenyataannya.

Suatu ketika laut selatan Pulau Jawa oleng, menggelegak macam air panas di kuali. Kemilau air laut yang biru, mendadak keruh berbuih mendidih, terguncang gempa. Ikan-ikan berlompatan mati kepanasan. Para jin, setan periperayangan, risau menyaksikan perubahan gejala aneh di segoro kidul (laut selatan), karena gemuruh topan itu terasa panas-dingin tak menentu sampai menembus dasar laut diantar angin tujuh keliling. Nyai Roro Kidul, ratu dedemit di dasar samudera, itu pun tersentak kaget. Selama ribuan tahun hidup, baru kali ini melihat perubahan alam yang aneh di istananya. Apa gerangan yang terjadi? Segera Nyai Roro Kidul melesat ke luar dan berdiri di atas air laut memandang bumi. Dunia terang-benderang, tak ada apa-apa. Cuma di tepi laut itu memang ada seorang lelaki berdiri bersedekap mengheningkan cipta. Diakah penyebabnya?

Senin, 10 Desember 2012

Menyusuri Jejak Mayat berjalan


(Sumber : Dari majalah Intisari)
Mamasa, sebuah kawasan di Kabupaten Polmas (Polewali - Mamasa), Sulawesi Selatan, menyimpan setumpuk potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata. Alam indah di ketinggian 600- 1.000 m, hutan perawan dengan air terjun dan beberapa mata air panas, juga latar belakang mistis masyarakatnya.
Bagi sementara orang, kawasan Mamasa masih dianggap identik dengan hal-hal primitif. Bahkan acapkali terkesan lebih dari itu: orang Mamasa terkenal dengan ilmu-ilmu magis dan kesaktiannya. Kerbau mati yang sudah dikuliti bisa dibangunkan  dan disuruh berjalan.
Bahkan di masa lalu, mayat manusia perantaupun bisa disuruh berjalan pulang ke kampung halaman. Inilah buah cerita yang masih terngiang hingga sekarang, baik di luar ataupun di dalam masyarakat Mamasa sendiri. (Sebagai catatan, yang dimaksud dengan kawasan Mamasa itu meliputi empat kecamatan: Pana, Sumarorong, Mambi dan Mamasa).