Senin, 29 November 2010

Pulau Karimunjawa


Tak jauh dari Pulau Jawa persisnya sebelah utara dari kota Jepara jawa tengah,tersimpan kekayaan laut yang menawan. Bagi yang menyukai kesunyian sambil menyimak detik-detik Matahari lelap ke peraduan. Kepulauan Karimunjawa adalah jawabannya.
Laut yang belum tercemar, kekayaan bi­ota laut - termasuk terumbu karang - serta pulau-pulau kecil memang jadi andalan Karimunjawa Natio­nal Marine Park. Silakan pilih dari 27 pulau yang ada di sana buat di­kunjungi. Cuma, di Pulau Gundul pengunjung dilarang mendarat ka­rena kawasan ini digunakan seba­gai lokasi latihan militer.
Uniknya lagi, hampir tiap pulau memiliki kekhasan tersendiri. Se­misal Pulau Menjangan Besar yang didominasi cemara laut (Casua­rina equisetifora) atau Pulau Burung yang sesuai namanya menjadi tem­pat konservasi burung. Bila tengah mujur, di sini dapat dijumpai elang laut perut putih (Haliacetus leuco­gaster), salah satu satwa terancam punah di dunia, pelikan, serta horn­bill.

Sementara Ujung Gelam atau Tanjung Gelam yang masih bersam­bung dengan Pulau Karimun Besar, didominasi pohon-pohon nyiur tinggi berbatang melengkung.  Hampir seluruh gugusan pulau di Kepulauan Kari­munjawa dapat dinikmati Matahari terbenam nan menawan. Batin ini serasa begitu kaya, tiap hari ber tandang dari satu pulau ke pulau lain untuk menyaksikan Matahari kembali ke peraduan dari sudut­-sudut pandang berbeda. 

Tempat-­tempat ini sekaligus menjadi surga bagi penggemar fotografi dalam mengabadikan Matahari lingsir (ter­benam). Terlebih bila cuaca cerah dan di luar musim pancaroba (saat terbaik berkunjung kemari sekitar bulan Mei sampai dengan September). Bulatnya si Bola Merah dan keindahannya terasa beda di­bandingkan dengan saat dilihat dari tempat lain.
Tentu saja bukan sebatas suasana sunset indah bi­sa dijumpai di Karimunjawa.
Sesuai dengan namanya sebagai salah satu taman laut nasional. Kawasan ini merupakan tempat ideal untuk  snorkeling dan penyelaman, terle­bih karena kejernihan airnya. Ham­pir di tiap perairan dekat pulau-­pulau kecil tadi terdapat aneka ma­cam ikan yang menurut situs pe­ngelola Taman Laut Nasional Kari­munjawa mencapai 242 spesies.
Lebih menjauh dari pulau-pulau ke arah laut lepas terdapat peman­dangan bawah laut yang indah. Ma­cam alga warna hijau, cokelat, dan merah, serta padang lamun (seagrass). Sedangkan terumbu karang warna-warni membentuk dataran tinggi (plateau) dan dataran rendah (plain). Terdapat jenis-jenis fringing reef, barrier reef, dan patch reef yang terbagi dalam 51 genus. Sedangkan karang kerasnya terdiri atas 90 tipe.
Seluruh terumbu karang ini di­lindungi undang-undang supaya tidak rusak atau punah. 

Demikian juga beberapa biota lautnya, seperti nautilus berongga (Nautilus pom­pillius) serta triton terompet (Cha­ronia tritonis).
Bila gemar mengamati satwa da­rat, cukup arahkan perahu ke pulau-­pulau yang diinginkan dengan ber­bekal binokuler alias teropong. Di beberapa tempat dapat dijumpai rusa (Cervus timorensis), kera ekor panjang (Macaca fascicularis karimondjawae), betet (Psittaculata alexandri), sampai ular lokal ber­juluk edhor.
Nama Karimunjawa merujuk pada ­penyebutan Sunan Muria tentang kepulauan mini itu, yang terlihat kremun-kremun saking Tanah Jawi (cuma sebatas bayang-bayang sa­mar dari Pulau Jawa). Untuk pergi kepulau ini dapat menggunakan kapal feri atau Kapal Motor Perintis (KMP) Muria dari titik tolak Pantai Kartini, Jepara. Lamanya hampir enam jam, jemu rasanya.
Namun, jemunya perjalanan se­gera terusir begitu feri Muria buang sauh di Pelabuhan Karimun Besar.
Kebiruan laut dan pemandangan indah menyeruak di sana-sini. Ada kampung nelayan, juga teriakan salam anak-anak selagi becak kami menyusuri Karimun Besar menuju pelabuhan perahu-perahu motor untuk tujuan lanjutan ke pondok terapung JK dan pulau-pulau kecil yang tersebar sekitar Karimun Besar.
Mungkin karena faktor jarak dari pulau Jawa cukup jauh membuat habitat laut di Karimunjawa masih terjaga dari kondisi tercemar.
Dengan menyepi sejenak di kepulauan mini ini sungguh menyenangkan. Jadi, silakan berkun­jung selagi kondisi alaminya belum tercemar.